Fakta-Fakta Penting Tentang Pembentukan Badan Pengelola Investasi Danantara: Mencapai Target Ekonomi 8%
Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, baru-baru ini mengumumkan pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Badan ini bertujuan untuk mengelola aset-aset besar milik negara, mirip dengan model pengelolaan investasi yang diterapkan di negara-negara lain seperti Temasek di Singapura dan Khazanah di Malaysia. Berikut adalah beberapa fakta penting yang perlu Anda ketahui mengenai Danantara, yang diharapkan akan menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia.
1. Tujuan Pembentukan Danantara
Danantara dibentuk dengan tujuan untuk memiliki pengelola investasi yang setara dengan institusi besar lainnya di dunia, seperti Temasek (Singapura), Khazanah (Malaysia), atau Mubadala (UAE). Hal ini menjadi langkah besar bagi Indonesia untuk memiliki satu badan pengelola yang kuat dan dapat mengelola aset negara dengan lebih efisien dan produktif.
2. Mitra Kementerian PPN/Bappenas
Danantara akan berkolaborasi dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk mendukung tujuan pembangunan ekonomi Indonesia. Fungsi Danantara akan mirip dengan Kementerian BUMN, namun dengan fokus yang lebih besar pada pengelolaan aset negara yang ada dalam BUMN dan potensi investasi lainnya.
3. Dana Kelolaan Awal yang Besar
Pada tahap awal, Danantara diperkirakan akan mengelola dana kelolaan (assets under management/AUM) sebesar USD 10,8 miliar atau sekitar Rp 170,62 triliun. Dana ini berasal dari Indonesia Investment Authority (INA), yang merupakan Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia. Dengan dana besar ini, Danantara diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
4. Konsolidasi 7 BUMN ke Dalam Danantara
Sebanyak tujuh BUMN besar akan dikonsolidasikan ke dalam Danantara, yang mencakup perusahaan-perusahaan strategis seperti PT Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT PLN (Persero), PT Pertamina, PT Telkom Indonesia, PT Bank Negara Indonesia (BNI), dan MIND ID, holding BUMN pertambangan. Konsolidasi ini akan memudahkan pengelolaan dan koordinasi antar BUMN, serta meningkatkan efektivitas investasi.
5. Proyeksi AUM yang Mencapai USD 600 Miliar
Jika konsolidasi berjalan lancar, Danantara diproyeksikan dapat mengelola AUM sebesar USD 600 miliar atau sekitar Rp 9.479 triliun. Aset yang akan dikelola mencakup berbagai sektor penting, termasuk perbankan, energi, telekomunikasi, dan pertambangan. Dengan skala yang besar ini, Danantara diharapkan dapat memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
6. Mendukung Target Pertumbuhan Ekonomi 8%
Dengan struktur yang kuat dan pengelolaan aset yang lebih efisien, Danantara diharapkan dapat mendukung target pemerintah Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Kehadiran Danantara akan mempercepat perkembangan sektor-sektor strategis, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mendorong inovasi.
Tag:
- Badan Pengelola Investasi Danantara
- Prabowo Subianto
- Temasek Singapura
- Khazanah Malaysia
- Sovereign Wealth Fund Indonesia
- Indonesia Investment Authority
- Konsolidasi BUMN
- AUM Danantara
- Pengelolaan Aset Negara
- Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Sumber:
https://www.cnbcindonesia.com/market/20241216075319-17-596206/terungkap-ternyata-ini-alasan-prabowo-bentuk-danantara