9 Penyebab Utama Banjir yang Harus Anda Ketahui

Banjir adalah salah satu bencana yang sering melanda berbagai wilayah di Indonesia, terutama di musim penghujan. Berikut adalah sembilan penyebab utama banjir yang penting untuk diketahui:

1. Curah Hujan yang Tinggi

Hujan dengan intensitas tinggi dalam waktu singkat atau hujan terus-menerus dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan debit air melebihi kapasitas sungai, saluran air, atau drainase.

2. Kerusakan Hutan

Deforestasi yang masif, terutama di daerah hulu sungai, mengurangi kemampuan tanah untuk menyerap air hujan. Akibatnya, aliran air langsung mengarah ke dataran rendah, menyebabkan banjir bandang.

3. Sistem Drainase yang Buruk

Kota-kota besar seperti Jakarta sering mengalami banjir akibat sistem drainase yang tidak mampu menampung volume air saat hujan lebat. Saluran air yang tersumbat sampah juga memperburuk situasi.

4. Pendangkalan Sungai

Sungai yang mengalami pendangkalan akibat sedimentasi dan sampah tidak mampu menampung aliran air yang besar, sehingga air meluap ke daratan sekitarnya.

5. Urbanisasi Tanpa Kendali

Pembangunan yang masif dan tidak terencana menyebabkan hilangnya lahan resapan air. Air hujan tidak dapat meresap ke tanah dan langsung mengalir ke permukiman.

6. Perubahan Iklim

Pemanasan global menyebabkan perubahan pola cuaca, seperti meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan ekstrem. Hal ini meningkatkan risiko banjir di berbagai wilayah.

7. Erosi dan Longsor di Hulu Sungai

Erosi tanah di daerah perbukitan atau pegunungan mengalirkan lumpur ke sungai, sehingga kapasitas sungai menurun. Ketika hujan deras, sungai tidak mampu menampung aliran air yang besar.

8. Kenaikan Permukaan Air Laut

Di daerah pesisir, banjir sering terjadi akibat rob atau naiknya permukaan air laut. Faktor ini diperparah oleh penurunan permukaan tanah akibat aktivitas manusia, seperti pengambilan air tanah berlebihan.

9. Aktivitas Manusia yang Tidak Ramah Lingkungan

Kebiasaan membuang sampah sembarangan ke sungai dan saluran air menyebabkan penyumbatan yang berujung pada banjir. Selain itu, penggunaan plastik sekali pakai yang sulit terurai memperparah masalah ini.